Bow and arrow (fei fa'i)

Fei-fa'i in Fataluku (rama inan in Tetum), are bow and arrow used for hunting wild animals in the jungle, and for spearing fish. A bow is made from a length of supple bamboo around 1.5 m long. At both ends of the bamboo a groove is cut away, and a rope (possibly made from lontar (palm) fibre or rattan loops) is tied taut to both ends of the bamboo. The arrow is a thin piece of bamboo, with the tip end carved into a very sharp point. Americo de Jesus, a bow and arrow maker from Titilari, Lospalos, reported that bow and arrow are not commonly found now as young people prefer modern weapons, like rifles and fire guns, over the traditional bow and arrow.

Photo: Americo de Jesus holds a fei-fa'i in aldeia Titilari, Fuiloro.

 
Video: Americo de Jesus using the fei fa'i.
 
Fei-fa'i dalam Bahasa Fataluku (rama inan dalam Bahasa Tetum), adalah busur dan panah yang digunakan untuk berburu binatang liar di hutan, dan untuk menombak ikan. Busur terbuat dari bambu lentur dengan panjang sekitar 1,5 m. Ujung-ujung bambu yang dipotong diikat dengan tali (kemungkinan terbuat dari serat lontar (sejenis palem), atau rotan). Panah adalah potongan tipis bambu dengan ujung yang diukir sangat tajam. Americo de Jesus, pembuat busur dan anak panah dari Titilari, Lospalos, mengatakan bahwa busur dan anak panah tidak lagi umum digunakan lantaran para pemuda lebih menyukai senjata modern seperti senapan dan senjata api dari pada busur dan panah tradisional.

Can't find what you're looking for? Try viewing the site map.

Please share Many Hands International on your social networks
Receive occasional news & information
  
Your Email: