Rice dumpling pouches (ore hina)

Small woven-palm pouches for cooking rice dumplings are called ore hina. Ore hina play an important function as part of a lipal fa'i (taditional wedding ceremony). Americo Marques Cabral, of aldeia Codo, in Lautem sub-district, describes the way ore hina is used in a lipal fa'i ritual: 'There is a ritual to opening the ore hina; it must be done carefully and with caution. Ore hina must be opened only by certain people, who must be one man and one woman. Not a single grain of rice is allowed to fall out, and knives cannot be used to open the ore hina. If a grain of rice falls out it is a sign that the couple will experience troubles in the home, there will be sadness...' Ore hina can only be made in preparation for a wedding, and cannot be made for other events.

To make ore hina, yellow palm leaves are woven into a small pouch that is filled with dry rice, and then boiled. As it boils the expands, filling the pouch. The rice becomes compressed into a dumpling, sometimes called packed rice (ketupat in Indonesian). Maria da Conceicao from aldeia Nanfoe, sub-district Lospalos, describes the four different weaving types for ore hina: ore ratu, ore macua, ore are, and ore ceherana.

Photo: Americo Marques Cabral collecting leaves collected for ore hina in aldeia Codo, Lautem sub-district.

 
Video: Americo Marques Cabral weaving ore hina.
 
 

Photo: Maria da Conceicao from aldeia Nanfoe, sub-district Lospalos, weaving ore hina.

 
Video: Maria da Conceicao weaving ore hina.
 
Kantong kecil anyaman palem untuk memasak semacam ketupat yang disebut ore hina. Ore hina memiliki peran penting sebagai bagian dari lipal fa'i (upacara pernikahan tradisional). Americo Marques cabral dari Desa Codo di sub-distrik Lautem menjelaskan cara ore hina digunakan dalam ditual lipal fa'i: ‘Salah satu ritual yang harus dilakukan adalah membuka ore hina dengan sangat hati-hati penuh kewaspadaan. Ore hina hanya boleh dibuka oleh orang-orang tertentu, satu orang perempuan, satu orang laki-laki. Tidak boleh ada satu nasi pun yang terjatuh, dan pisau tidak boleh digunakan untuk membuka ore hina. Apabila ada nasi yang terjatuh, pertanda pasangan tersebut akan mengalami masalah rumah tangga, dan mereka akan mengalami kesedihan…’ Ore hina hanya boleh dibuat sebagai persiapan pernikahan, dan tidak boleh digunakan untuk acara-acara lainnya.

Untuk membuat ore hina, daun palem berwarna kuning dianyam menjadi kantung kecil dan diisi dengan beras kering, lalu kemudian direbus. Saat direbus, beras akan menjadi nasi dan memenuhi seluruh kantung. Nasi akan tertekan dan menjadi ketupat. Maria da Conceicao dari Desa Nanfoe, sub-distrik Lospalos, menjelaskan empat cara berbeda untuk menyanyam ore hina: ore ratu, ore macua, ore are, dan ore ceherana.

Can't find what you're looking for? Try viewing the site map.

Please share Many Hands International on your social networks
Receive occasional news & information
  
Your Email: